Top News,
Perampok Bertopeng Haji
Seorang anak bertanya kepada bapaknya "Pak, perampok itu orang jahat yah?" Bapaknya menjawab "Pada
dasarnya perampokan itu tidak baik, sehingga perampok dikategorikan
orang jahat, tapi ada perampok yang baik, yang merampok dari orang-orang
kaya yang jahat dan membagikannya kepada orang-orang miskin yang
kekurangan akibat ditindas orang jahat tersebut."
Anaknya bertanya lagi "Seperti zorro yah maksud bapak? Perampok bertopeng yang tidak ingin diketahui wajah aslinya." Bapaknya menjawab "Benar Nak, contohnya adalah Zorro."
"Kalo perampok yang baik begitu, apakah tetap harus menerima hukuman?" Anak tersebut kembali bertanya. "Perbuatan
jahat tetap harus diminta tanggung jawab, namun hukumannya diusahakan
seringan mungkin, kalo perlu hukuman percobaan, dan penjahat yang baik
tersebut harus siap dengan resiko dihukum atas perbuatannya. Makanya ia
menggunakan topeng, agar tidak diketahui siapa ia sesungguhnya, sehingga
tidak mudah bagi aparat untuk menangkapnya." Bapaknya menjawab panjang lebar.
"Kalo ada orang baik, atau yang terlihat baik, karena sehari-hari ia
merupakan orang yang terhormat, dikagumi, diteladani, dan dimuliakan,
misalnya seorang menteri di suatu negara, namun di kemudian hari
diketahui merampok dana masyarakat, dana bantuan sosial, dana bencana
alam, atau dana abadi umat, bagusnya dihukum apa Pak?" Anaknya yang kritis terus bertanya ke Bapaknya yang mulai cape meladeni kekritisan anaknya.
Bapaknya menjawab "Tidak ada orang baik yang tega merampok dana masyarakat, dana bantuan sosial, dana bencana alam, atau dana abadi umat. Mereka itu adalah sejahat-jahatnya orang. Dan hukuman paling pas, tidak bisa ditawar-tawar lagi adalah hukuman mati. Karena mereka bersembunyi di status sosialnya yang terlihat baik, padahal mereka adalah musang berbulu domba."
Sumber
Author : Unknown
Terima kasih
0 komentar
Readers Comments
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan blog Jokowi For President. Admin berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.