Politik,
Mistik Seputar Capres 2014: Jokowi ‘titisan’ Soekarno, Prabowo ‘titisan’ Soeharto?
Megawati Anggap Jokowi Penerus Soekarno
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, membacakan "Dedication of Life"
Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Ketua Umum PDI Perjuangan
Megawati Soekarnoputri beralasan menyuruh Jokowi karena merupakan
generasi penerus Soekarno.
"Kenapa 'Dedication of Life' yang membaca adalah Jokowi karena
sebuah makna generasi," kata Megawati sebelum membacakan pandangan
politik dalam Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan, Jumat, 6 September
2013. Pernyataan Mega ini langsung disambut tempik sorak dan tepuk
tangan dari seluruh peserta Rakernas. "Pak Jokowi mendapatkan getaran
itu."
Meski Soekarno membangun bangsa, kata Mega, dia dilengserkan dan
pemikirannya tidak ditempatkan sebagai posisi sentral di Indonesia.
Menurut dia, seharusnya pemikiran Soekarno diteladani oleh seluruh
generasi bangsa.
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...nerus-Soekarno
Megawati: Jokowi Punya Getaran seperti Bung Karno
Joko Widodo
JAKARTA, KOMPAS.com — Pidato politik Ketua Umum PDI Perjuangan
Megawati Soekarno dalam forum Rapat Kerja Nasional III (Rakernas III)
menjadi panggung bagi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Pasalnya, Mega
memuji Jokowi berkali-kali. Salah satunya, Jokowi dianggap Mega memiliki
getaran layaknya proklamator Bung Karno. Pujian Mega ini bermula dari
ceritanya soal berita dalam surat kabar hari ini. Mega mengaku terhenyak
saat membaca berita. "Saya biasa baca koran pagi-pagi, tapi tadi saya
terhenyak tapi setelah itu saya tersenyum karena di dalam ulasannya
disebutkan saya diminta jadi ibu bangsa dengan alasan bla-bla-bla," ucap
Mega.
Mega mengaku tersanjung akan sebutan Ibu Bangsa dan sekaligus bingung.
Presiden kelima RI itu mempertanyakan tentang makna dari sebutan Ibu
Bangsa. "Saya tersanjung tapi rasa penghormatan itu terlalu dini
disematkan di pundak saya," katanya. Menurut Mega, sebutan itu lebih
pantas disematkan kepada bapak proklamator, Bung Karno. "Saya ajak untuk
merenung sejenak, bagaimana nasib Bung Karno. Nah makanya, tadi saya
rasa Pak Jokowi mendapatkan getaran itu," puji Megawati. Kembali, tepuk
tangan gemuruh di ruangan Econvention Ancol. Seluruh pengurus PDI
Perjuangan menyambut pujian Mega atas Jokowi itu. "Loh buat apa
tepuk-tepuk tangan, baru dapat getaran loh. Belum habis kok sudah begitu
(tepuk tangan). Itu namanya reaktif," imbuhnya.
http://nasional.kompas.com/read/2013...rti.Bung.Karno
Misteri 21 Juni: Jokowi Titisan Soekarno?
Jokowi
Citizen6, Jakarta: Apa yang menarik dari 21 Juni? Tahun 1970 Brazil
menjuarai gelar piala dunia untuk ketiga kalinya, Ada juga 21 Juni 2006,
dimana Satelit baru Pluto ditemukan secara resmi dan dinamai Nix dan
Hydra. Di Indonesia tanggal 21 Juni memiliki relasi kuat pada dua sosok
tokoh populer namun beda zaman. Tanggal 21 Juni 1970 adalah tanggal yang
menyedihkan bagi bangsa Indonesia. Karena pada tanggal itu, seorang
putra terbaik bangsa telah memejamkan mata untuk selamanya. Dia adalah
Soekarno Putra Sang Fajar si Penyambung Lidah Rakyat. Bukan hanya
Indonesia yang kagum dengan sepak terjangnya melainkan juga dunia.
Pidatonya yang berjudul “ Indonesia Menggugat “ telah membuka mata
dunia, tentang siapa dirinya. Pidatonya yang keras dan berapi-api
menjadi ciri khasnya yang sulit untuk disamakan.
Pada tanggal yang sama di desa Srambatan, Surakarta tahun 1961. Lahir
pula seorang anak laki-laki dari pasangan suami istri Noto Mihardjo dan
Sujiatmi Notomiharjo. Bayi mungil itu diberi nama Joko Widodo. Tak ada
yang menyangka, orang deso itu, yang sering disapa Jokowi kini menjadi
orang no.1 di Jakarta. Apakah ada hubungan antara Soekarno dengan Joko
Widodo? Jika dikaitkan dengan fenomena keilmuan Astrologi, secara
kebetulan mempunyai Zodiak yang sama, Gemini. Soekarno lahir pada
tanggal 6 Juni sedangkan Jokowi 21 Juni. Bukan itu saja, shio mereka
juga sama. Soekarno lahir tahun 1901 dan Jokowi 1961 keduanya bershio
Kerbau.
Gemini adalah simbol kecerdasan, memiliki banyak akal. Komunikasi dan
bahasa sangat penting bagi mereka. Mereka memiliki kemampuan berkembang
dan belajar yang tinggi. Umumnya para Gemini tidak stabil, reaksi
terhadap situasi ditentukan oleh mood mereka. Bagi Gemini, keragaman
adalah penyedap kehidupan. Mereka menikmati hasil yang mereka capai
lewat kerja keras mereka sendiri. Gemini tidak menyukai rutinitas.
Pengetahuan, pikiran yang cepat dan kepandaian jelas terlihat pada
zodiak ini. Mereka mudah berubah-ubah. Simbol ini memiliki pesona alami
dan energi karisma yang menarik semua zodiak. Mereka memiliki banyak ide
yang dapat membuat kita tertarik, namun mereka cenderung cepat bosan
jika mereka berada di sekitar orang yang tidak dapat mengikuti jalan
pikiran mereka, dana cepat berpindah ke suatu tempat dimana orang di
sekitarnya dapat mengikuti jalan pikiran mereka. Mereka biasa menikmati
hidup mereka dan jarang melihat kembali kebelakang.
Gemini dikenal dengan spontanitasnya dan kemampuan mereka berbicara
mengenai segala hal. Mereka energik dan murah hati. Sikap plin plan
mereka terkadang menyulitkan. Kamu tidak akan pernah tahu apa yang
mereka pikirkan dan apa yang akan mereka lakukan. Cobalah bertanya
pertanyaan yang sama pada hari berikutnya, maka kamu akan mendapatkan
jawaban yang berbeda setiap harinya. Terkadang hal ini dapat membuatmu
putus asa, namun dapat juga mempesonamu. Shio kerbau adalah salah satu
dari ke-12 shio yang ada dalam penanggalan Tionghoa. Orang yang bershio
kerbau cenderung keras kepala, pekerja keras, jujur, dan agak pemarah.
Kebanyakan orang bershio Kerbau selalu mengutamakan kesempurnaan dalam
bekerja, dan mengharapkan orang lain juga berbuat hal yang sama. Hal ini
yang menyebabkan orang lain sering berselisih paham dan tidak suka
dengannya.
Orang Gemini yang bershio Kerbau mempunyai karakter mulia hatinya dan
suka menolong. Soekarno dan Jokowi memiliki kesaman yang begitu erat
bila dilihat dari setiap tindakan mereka. Soekarno begitu merakyat,
begitu juga Jokowi. Yang membedakan hanya cara berpidatonya, Soekarno
berapi-api, Jokowi lemah lembut. Tetapi, bila kita berbicara ketegasan,
keduanya mempunyai ketegasan yang sama. Tegas pada hal yang benar dan
berpihak pada rakyat. Bisa jadi, Jokowi adalah titisan Soekarno yang
sesuai dengan jaman kekinianya. Tak perlu banyak bicara yang penting
adalah tindakan
http://news.liputan6.com/read/619174...tisan-soekarno
5 Kemiripan Jokowi dengan Obama
Empat tahun lalu, Barack Obama menghipnotis publik Indonesia. Jelang
Pemilihan Presiden AS, Indonesia dilanda Obamamania. Di SD Menteng
tempat Obama pernah menimba ilmu, digelar nonton bareng pemilihan
Presiden AS yang mempertarungkan Obama dengan John McCain. Obama menang
dan gegap gempita ikut merasuki Indonesia. Saat ini, Obama akan kembali
bertarung dalam Pilpres AS melawan Mitt Romney. Polling menunjukkan
Obama berimbang dengan lawannya Mitt Romney. Namun, Obamamania seperti
redup di Indonesia. Kali ini, publik lebih terkesima dengan pesona Joko
Widodo, atau Jokowi, Gubernur DKI Jakarta yang baru mengalahkan Fauzi
Bowo dalam Pilgub DKI. Berikut 5 kemiripan Obama dan Jokowi.
http://presiden2014.com/news/index.p...ersi-wartawan/
1. Karisma
Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia, karisma dijelaskan sebagai keadaan
atau bakat yang dihubungkan dengan kemampuan yang luar biasa dalam hal
kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari
masyarakat terhadap dirinya. Baik Jokowi dan Obama memiliki karisma yang
mampu mendulang kepercayaan publik. Baik Jokowi dan Barack Obama
sama-sama memiliki karisma yang mampu menarik perhatian pemilih. Saat
pemilihan wali kota Solo, Jokowi memang fenomenal. Dia menduduki kursi
wali kota Solo sejak 2005 setelah memenangkan kontestasi berduet dengan
FX Hadi Rudyatmo. Dari persentase suara sah, Jokowi-Rudy mendapat 36,62
persen suara.Sebagai pasangan incumbent, Jokowi-Rudy kembali maju
kontestasi pada 2010. Keduanya menang mutlak dengan perolehan sekitar 90
persen suara. Dari Solo, Jokowi bertarung di Jakarta. Karisma Jokowi
mampu menaklukkan gubernur petahana Fauzi Bowo. Dalam dua putaran,
semuanya dimenangkan oleh Jokowi.
Di Amerika Serikat, Barack Obama juga punya karisma yang mampu
mendudukkannya di Gedung Putih empat tahun lalu. Sebelum mengalahkan
John McCain, dalam nominasi capres Demokrat, Obama menaklukkan Hillary
Clinton. Pada inagurasi sebagai Presiden AS 20 Januari 2009, sebanyak
1,8 juta orang datang ke National Mall di Washington dalam suhu dingin.
Obama menjadi presiden dengan tingkat kepuasan mencapai 68 persen.
2. Suka musik rock
Gubernur DKI Joko Widodo dikenal menyukai musik. Namun, aliran musik
yang disukai Jokowi bukan musik yang umumnya digemari para pejabat.
Sebab, Jokowi menyukai musik metal. "Saya enggak bisa nyanyi, tapi saya
suka musik metal, seperti Led Zeppelin," kata Jokowi saat ditanya aliran
musik yang disukainya oleh wartawan di Monas, Jakarta, Minggu (28/10).
Jokowi memang dikenal menyukai musik rock. Musik itu disukainya sejak ia
masih ABG. Bahkan, salah satu yang dibawanya ke Jakarta saat ia
terpilih menjadi gubernur DKI adalah kaset rock kesayangannya. "Saya
cuma bawa baju dan kaset rock," kata Jokowi. Jokowi mengungkapkan
mengapa dia membawa kaset kesayangannya itu. Sebab, di Jakarta semua
sudah ada. Jadi yang dibawa hanya kaset koleksinya. "Ada 30 album kaset
rock," ujar Jokowi.
Sementara Obama mengaku juga punya kesukaan pada musik rock. Belum lama
ini Obama ditanya apa daftar lagu dalam iPod-nya, Obama menyebut nama
Rolling Stones dan Bob Dylan. Sementara Bruce Springsteen, diketahui
berkampanye untuk Obama.
3. Janjikan perubahan
Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama mengusung misi perubahan untuk
Jakarta. Tagline kampanye keduanya pada Pilgub Jakarta baru lalu adalah
Jakarta Baru. Artinya, Jokowi mengajak warga Jakarta untuk berubah
dibandingkan dengan situasi pada kepemimpinan sebelumnya. Slogan Jakarta
Baru mampu menarik perhatian pemilih. Dalam awal pernyataannya setelah
menang, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Jakarta
atas terselenggaranya Pilgub DKI yang tertib, lancar, jujur, bersih,
aman, adil dan tidak ada masalah sekecil apapun. "Setelah ini kita semua
ingin nantinya bergerak bersama-sama bersatu tidak terpecah-pecah dalam
membangun kota Jakarta. Untuk Jakarta baru yang lebih baik," katanya.
Sama halnya dengan Jokowi, Obama juga menawarkan perubahan dibandingkan
kepemimpinan George W Bush. Slogan kampanye Obama yang sangat populer
adalah "Hope and change" alias harapan untuk sebuah perubahan.
4. Suka bakso
Gaya kepemimpinan Gubernur DKI Joko Widodo mengundang decak kagum. Kesan
merakyat saat kampanye, terus dilakukan ketika sudah terpilih. Jokowi
pun semakin sering turun langsung menemui warga. Salah satu momen yang
paling diingat adalah ketika Jokowi bertemu warga di kawasan Kramat
Jaya, Jakarta Pusat. Kala itu Jokowi mengajak warga menyantap bakso. Dia
pun berjanji akan melindungi pedagang bakso serta masyarakat yang
mengkonsumsi bakso.
Ternyata bakso memiliki kenangan khusus dibenak Presiden AS Barack
Obama. Ketika menghadiri jamuan makan malam di Istana Merdeka, Obama
disuguhkan makanan berbentuk bulat tersebut."And thanks for bakso, nasi
goreng, emping, and kerupuk, semuanya enak," kata Obama dalam bahasa
Indonesia kala itu. Obama yang pernah tinggal selama empat tahun di
Indonesia ternyata memang menggemari bakso dan nasi goreng.
5. Postur langsing dengan kemeja putih digulung
Apa kesamaan Presiden AS Barack Obama dengan Gubernur DKI Joko Widodo?
Memang secara kebangsaan dan silsilah jauh berbeda. Namun jika
diperhatikan, secara fisik keduanya sama-sama berpostur langsing, tetapi
memang Obama jauh lebih tinggi. Selain itu, dalam berpenampilan antara
Obama dan Jokowi sama-sama doyan berpenampilan casual. Sering kali saat
tampil di hadapan publik Obama dan Jokowi mengenakan kemeja putih lengan
panjang digulung.
http://www.merdeka.com/peristiwa/5-k...gan-obama.html
Benarkah Prabowo 'titisan' Soeharto?
Prabowo Subianto
Lembaga Survei Nasional (LSN) menempatkan Prabowo Subianto dengan
tingkat elektabilitas calon presiden (capres) di urutan tertinggi
dibanding calon lainnya. Menurut survei LSN, Prabowo mengingatkan rakyat
pada sosok Soeharto. LSN juga merilis rakyat merindukan sosok berlatar
belakang militer yang tegas. SBY, walau berlatar belakang militer,
dinilai tak punya ketegasan. Sosok Prabowo memang berkali-kali disebut
seperti Soeharto. Berikut persamaan antara keduanya yang dikumpulkan
merdeka.com.
1. Sama-sama mantan Pangkostrad
Mayjen Soeharto menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Cadangan
Angkatan Darat dari 1 Mei 1963 hingga 2 Desember 1965. Dia tercatat
sebagai komandan pertama prajurit baret hijau ini. Soeharto kemudian
memimpin Kostrad dan pasukan RPKAD untuk menumpas Partai Komunis
Indonesia. Dia juga yang mengambil alih pimpinan Angkatan Darat setelah
peristiwa 30 September. Letjen Prabowo memimpin Kostrad 20 Maret 1998-22
Mei 1998. Hanya dua bulan Prabowo menempati posisi elite ini.
2. Punya prestasi bagus di militer
Soeharto memiliki latar belakang militer yang kuat. Prestasi militernya
cukup menonjol. Soekarno adalah komandan lapangan Serangan Umum 1 Maret
1949. Dia memimpin TNI masuk ke kota Yogyakarta yang dikuasai Belanda.
Serangan ini besar nilainya bagi perjuangan diplomasi. Mayjen Soeharto
juga menjadi Panglima Mandala pembebasan Irian Barat tahun 1963. Setelah
beberapa operasi militer dan perundingan, Irian Barat, kembali ke
pangkuan RI. Sementara itu Prabowo Subianto masuk jajaran rising star di
tubuh ABRI. Pasukan Kopassus di bawah pimpinannya berhasil membebaskan
tim ekspedisi Lorentz yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka tahun
1995. Prabowo mendapat pujian dunia internasional.
3. Mencitrakan pemimpin prorakyat kecil
Soeharto dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat kecil. Dia
kerap menyapa petani dan keliling pedesaan. Prabowo agaknya juga
berusaha meniru Soeharto. Dia tercatat sebagai Ketua Umum Himpunan
Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Pidato-pidatonya selalu mencitrakan
sebagai pemimpin yang peduli rakyat kecil dan mengusung ekonomi
kerakyatan. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini juga menjadikan
ekonomi yang pro rakyat kecil sebagai tujuan perjuangannya. Hal ini
tercatat dalam Enam Program Aksi Transformasi Bangsa Partai Gerindra
2014-2019. Pertama adalah membangun ekonomi yang kuat berdaulat, adil,
dan makmur. Kedua melaksanakan ekonomi kerakyatan. Ketiga membangun
kedaulatan pangan dan energi serta pengamanan sumberdaya air. Keempat
meningkatkan kualitas pembangunan manusia Indonesia melalui program
pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya. Kelima membangun infrastruktur
dan menjaga kelestarian alam serta lingkungan hidup. Keenam membangun
pemerintahan yang bebas korupsi, kuat, tegas dan efektif.
4. Tersandung masalah HAM
Komnas HAM menyebut pembunuhan dan kekerasan 1965 sebagai kejahatan dan
pelanggaran HAM berat. Soeharto dinilai salah satu yang peling
bertanggung jawab dalam kasus itu. Komnas HAM memperkirakan paling
sedikit jumlah korban tewas 500.000 orang. Sisanya ditahan tanpa
pengadilan dan mengalami kekerasan secara semena-mena. Komnas HAM pun
mencatat kasus penembak misterius di era Soeharto sebagai pelangaran HAM
berat. Petrus menjadi alat Soeharto untuk menghabisi para preman yang
meresahkan warga. Sementara itu Prabowo juga tersandung masalah HAM. Dia
dituding terlibat penculikan aktivis tahun 1998. Para aktivis HAM dan
LSM selalu menyerang Prabowo sebagai capres yang terlibat pelanggaran
HAM.
5. Trah Cendana
Prabowo sempat menjadi bagian trah Cendana. Dia menikahi Siti Hediati
Prabowo alias Titik Soeharto. Dia menjadi mantu Soeharto. Dari
perkimpoian ini Prabowo dikarunia anak bernama Didit. Prabowo dan Titik
kemudian berpisah. Hubungan Prabowo dan Cendana sempat memburuk karena
putri-putri Soeharto menganggapnya sebagai pendukung reformasi.
http://www.merdeka.com/peristiwa/ben...salah-ham.html
---------------------
Pokoknya, presiden Indonesia itu memang seharusnya dari jawa, dengan initial nama yang selalu berakhiran vokal "O"
... seperti, Sukarno, Suharto, Joko Widodo, Prabowo Subianto, Wiranto,
Pramono, Djoko Suyanto, Susilo, Yudhoyono, sebab nama-nama itulah
yang akrab di telinga pemilih yang ber-etnis jawa, pemilih terbesar
setiap ada pemilu dan pilpres di negeri ini.
Makanya mayoritas pemilih di pulau jawa itu agak terheran-heran ketika
mendengar ada nama asing di telinga mereka, seperti Ical (presiden kok
ical ... yang artinya 'lenyap' dalam bahasa jawa). Atau nama asing
lainnya: Hatta Rajasa (ra' jasa itu dimaknai 'tak berjasa'). Jusuf Kalla
(kalla dimaknai mereka 'kolo', bencana). Apa lagi nama aneh lainnya
seperti Gita Wirjawan, Harry Tanoe, Surya Paloh, Anis Matta, Marzuki
Alie, Surya Dharma, atau Dino Patti Djalal misalnya!
Sumber :
Author : Unknown
Terima kasih
0 komentar
Readers Comments
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan blog Jokowi For President. Admin berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.