Tentunya tidak menjadi satu hal yang dapat dibilang heboh lagi ketika teknologi sudah masuk dalam segala lini termasuk dalam hal politik. Segala hal seperti publikasi dapat dilakukan dengan mudah menggunakan sarana jejaring sosial dan internet seperti sekarang ini.

Salah satunya adalah 'para pasukan cyber' yang menjadi pendukung Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), bernama Jasmev ini.

Dalam sebuah website bernama ChirpStory ada informasi yang menjelaskan apa itu Jasmev. 'Pasukan cyber' bernama Jasmev ini adalah kependekan dari Jokowi-Ahok Social Media Volunteers atau para relawan yang bergerak di jejaring sosial untuk mendukung Jokowi-Ahok.

Sebenarnya, Jasmev ini muncul untuk mendukung dan memuluskan Jokowi-Ahok dalam pemilihan Gubernur lalu. Karena tugasnya telah selesai, mendekati ujung tahun 2012 lalu, Jasmev resmi bubar, begitu seperti yang di-twitkan dalam account Twitter Jasmev, @Jasmev20. Walaupun sudah bubar, namun gelombang dukungan tetap saja ada.
Jasmev bukanlah semacam lembaga paten dan terdaftar dan semua relawan yang ikut di dalamnya tidak harus mendaftarkan diri dan tidak ada tuntutan untuk melakukan publikasi apabila tidak berkeinginan.

Walaupun tidak ada imbalan berupa uang, namun para relawan yang bergerak di dalam Jasmev ini tetap mempublikasikan informasi yang akurat seputar Jokowi-Ahok. Mereka bahkan hanya mendapatkan sertifikat elektronik sebagai apresiasi dari kedua tokoh itu.

Dijelaskan pula bahwa untuk bergabung dengan Jasmev, tidak ada tuntutan batas usia serta harus menempuh pendidikan yang tinggi dulu. Lingkup pergerakan Jasmev terdapat di banyak jejaring sosial seperti forum, Facebook, Kaskus, Flickr, Pinterest dan lainnya.

Tentu saja, segala hal yang dilakukan Jasmev tidak lepas dari serangan seperti tuduhan tukang hasut atau sejenisnya. Bahkan tidak jarang ada perang twit atau tweet war antara Jasmev dengan pihak lainnya.